Hadits Shahih Ya Seperti Ini
Hadis shahih adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh
rawi yang tsiqah , dan terselamatkan dari syadz dan tidak ada cacat
atau kekurangan .
Dari pengertian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kriteria hadis shahih adalah:
a. Sanadnya
bersambung (ittishal al-sanad) artinya rawi pertama hingga rawi
terakhir bersambung di dalam penerimaan hadisnya. Selain itu juga
sesuai dengan metode yang ditetapkan oleh para ulama ahli hadis.
b. Diriwayatkan oleh rawi yang tsiqah (‘adil dan dlabith)
1) ‘Adil
adalah adalah sifat yang yang ada pada seseorang yang senantiasa
mendorong untuk bertakwa dan menjaga kredibilitasnya. Ini terkait
dengan dimensi moral spiritual.
2) Dlabith
adalah sifat terpercaya, hafal di luar kepala, mengetahui arti hadis,
dan mampu untuk menceritakan setiap saat sesuai dengan redaksi saat ia
menerima hadis.
Dlabith ada dua macam:
a) Dlabith
shadri, yaitu benar-benar hafal dalam hatinya. Sehingga mampu
mengingat dengan baik apa yang telah ia dengar dan mampu mengeluarkan
ingatan tersebut kapan pun diperlukan.
b) Dlabith
kitabi, yaitu rawi yang ingatannya berdasarkan catatan yang dibuatnya
semenjak dia mendengar/menerima suatu hadis dan mampu menjaga tulisan
tersebut dari kerusakan ataupun cacat.
c. Tidak
ada unsur syadz yaitu tidak bertentangan dengan riwayat lain yang
diriwayatkan oleh perawi yang lebih tsiqah atau rawi yang lebih banyak,
dan tidak bisa dikumpulkan.
d. Tidak adanya ‘illat yaitu kecacatan yang dapat menghalangi sebuah hadis mencapai tingkatan sahih.
Hadis Shahih sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Shahih
lidzatih adalah sebuah hadis yang telah memenuhi semua syarat hadis
shahih dan tingkatan rawi berada pada tingkatan tertinggi.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ
قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ ص ع وَعَنْ حُسَيْنٍ
الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى
الله عليه وسلم قَالَ : لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ
لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رواه البخارى)
b. Shahih
lighayrih adalah hadis yang tidak menetapi persyaratan hadis shahih
secara sempurna, misalnya, rawi kurang memiliki ingatan hafalan yang
kuat sehingga digolongkan sebagai hadis hasan, namun karena didukung
oleh hadis lain yang satu tema dan kualitasnya seimbang atau bahkan
lebih tinggi maka hadis tersebut dinamakan shahih lighayrih. Contoh
hadis ini adalah sebagai berikut:
Hadis dari Muhammad bin Amr dari Abi Salamah dari Abi Hurairah bahwa Nabi bersabda:
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى
أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ (رواه
الترمذى)
Hadis ini termasuk kategori shahih lighayrih menurut Ibn Shalah, karena
Muhammad bin Amr bin Alqamah adalah orang yang lemah dalam hafalan dan
kecerdasannya. Namun demikian, hadis di atas dikuatkan oleh jalur lain,
yaitu oleh al-A'raj bin Hurmuz dan Sa'id al Maqbari maka bisa
dikategorikan shahih lighayrih.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar